Kamis, 13 Januari 2011

Cara cek nomor handphone sendiri yang lupa

Buat teman-teman yang suka gonta ganti nomor kadang-kadang suka lupa nomor HP sendiri. Cara mudah mengetahui nomor HP kita yaitu dengan miss call ke HP lainnya tapi masalahnya kalau pulsa kita habis tidak bisa miss call maka akan jadi masalah sendiri apalagi kalau kotak kartu perdana yang bertuliskan nomor kita juga hilang pastinya kita akan sulit mengetahui nomor HP kita ini. Sebenarnya kita bisa mengisi pulsa ini dengan voucher fisik kemudian lakukan miss call tapi kadang masalahnya kalau kita tidak menemukan penjual voucher fisik yang ada penjual voucher elektrik. Tentunya dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui nomor HP yang kita pakai saat itu.

Ini ada beberapa cara mudah untuk mengetahui nomor HP sendiri:

Untuk nomor Mentari dan IM3.
Cukup ketik *777*8# dan call/ok

Untuk xl ketik *123*6*3*1*1# dan call/ok

Untuk axis ketik *2# dan call/ok

Kalau Fren kirim sms lalu ketik STATUS kirim ke 551
nanti ada kiriman pesan "anda berada dalam layanan selular dengan nomor aktif 0888xxx..."

Itu adalah beberapa trik untuk mengecek nomor berapa yang ada di hp kita. Semoga bermanfaat.


Cara Ngecek nomor ISAT Anda

Anda Lupa dengan nomor Isat anda atau anda mau mengisi pulsa ke pembeli dan dia lupa nomornya maka sekarang indosat memberikan fitur untuk mencek nomr anda tersebut.
Caranya mudah silahkan Call *123*10# Lalu Call.
Anda akan memperoleh jawaban USDD seperti :
“Nmr HP km 085693929222, Pulsa Rp.1.5 aktif s/d 26.01.10….”
Hehehe mau aku ketik semuanya eh keburu waktunya sesi habis ya udah. Oh ya pulsaku memang tinggal 1,5 karena habis dipakai ngenet via handphone dan itu memang khusus hp sms dan aku memakai pulsa IM3 300 SMS. hehehe
Semoga bermanfaat ya? Amin

ARTI AM DAN PM

Tentu anda sudah hafal dong apa yang dimaksud pada judul diatas..? Betul..., istilah tersebut biasa terdapat pada jam. AM PM merupakan format waktu yang biasa digunakan di Eropa ataupun Amerika untuk membedakan antara siang dan malam.

AM PM sendiri adalah format waktu yang digunakan untuk membedakan siang dan malam dalam satu hari. Sebagaimana diketahui bahwa hitungan jam konvensional adalah hanya sampai angka 12, sedangkan dalam satu hari terdapat 24 jam. Nah untuk membedakannya dibagi menjadi dua periode yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. AM PM sendiri diambil dari istilah latin yaitu Ante Meridiem untuk AM yang artinya sebelum tengah hari dan Post Meridiem untuk PM yang artinya setelah tengah hari (Wikipedia). Patokan waktu penamaan AM PM adalah jam 12 siang atau " Tengah Hari ". Periode AM adalah dari jam 12.00 malam s/d 11.59 Siang atau sebelum tengah hari, sedangkan periode PM adalah dari jam 12.00 siang s/d 11.59 malam atau setelah tengah hari. Tapi, bagi orang Indonesia format waktu ini jarang digunakan karena sedikit membingungkan, Orang Indonesia lebih mudah menggunakan format waktu 24 jam untuk membedakan waktu siang dan malam.

18 Tìngkatan Manusia di Akhirat

Menurut Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah Tìngkatan Manusia di Akhirat adalah 18 tingkatan dengan rincian sebagai berikut;

SURGA:
1. Ulul 'Azmi
2. Nabi dan Rasul
3. Para Nabi dan Rasul yang tìdak tercantumkan dalam Alqur'an
4. Pewaris para Rasul dan Pengganti Mereka di masing-masing umatnya
5. Para Pemimpin yang Adil
6. Para Mujahìdin di Jalan Alloh
7. Orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya
8. Orang-orang yang Alloh bukakan pintu kebaikan yang banyak baginya
9. Orang-orang yang selamat (Ahlun Najat)
10. Orang-orang yang dikaruniai taubat sebelum kematiannya
11. Orang-orang yang sekali waktu berbuat kebaikan dan di waktu yang laìn berbuat kejahatan
12. Orang-orang yang amal baiknya berimbang dengan kejahatannya
13. Orang-orang yang penuh kemaksiatan dan ringan timbangan kebaikannya
14. Manusia yang tidak memiliki keimanan dan tidak pula ketaatan dan tidak pula kemaksiatan dan tidak pula amal shalih

NERAKA:
1. Orang-orang munafik zindik
2. Pemimpin-pemimpin kafir
3. Para pengikut kekafiran
4. Golongan jin yang kafir

TERMASUK DI MANAKAH KITA?

ANTARA SABAR DAN MENGELUH

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"
Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"
Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,:
" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.